Tidak diragukan lagi tentang keutamaan orang berilmu di sisi
Allah, seperti telah diterangkan Allah SWT di dalam Kitab suci Al Quran atau
dinyatakan Nabi SAW melalui hadits-hadits beliau; yaitu apabila orang yang
berilmu itu adalah mukmin yang mantap dengan keimanannya.
“….Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. 58. Al Mujaadilah:
11)
Dalam hadits Nabi SAW dinyatakan
bahwa: “Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk
menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga. Tidaklah
berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka
membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka
ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah
menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.” (HR. Muslim)
Sungguhpun demikian, apabila ilmu yang
kita diperoleh adalah menambah tipis keimanan dan menambah jauh kita dari
Allah, maka ilmu yang demikian adalah ilmu yang tidak bermanfa’at bahkan menjerumuskan…
Adalah suatu yang mengherankan apabila
seseorang sudah meraih gelar kesarjanaan dalam ilmu-ilmu keislaman sehingga
dia-pun dijuluki orang sebagai profesor di bidangnya, namun ilmu yang
diperolehnya tadi ternyata menambah keraguannya kepada Allah, atau menggoyahkan
kepercayaannya kepada prinsip-prinsip iman dan Islam… Lalu, orang tersebut tampil
sebagai sosok yang malas beribadah kepada Allah serta melupakan kewajibannya
sebagai muslim yang beriman. Orang berilmu sedemikian rupa, bukan hanya celaka,
bahkan mencelakakan orang lain, maka “waspadalah kamu atas ketersesatan
orang-orang berilmu!”
Nabi SAW mengungkapkan dalam do’a ta’awwuz (permohonan perlindungan)nya sebagai berikut:
اللَّهمَّ إني أعوذ بك من العجْزِ ، والكَسَلِ ، والجُبنِ ،
والبُخْلِ والهَرَمِ ، وعذاب القبر ، اللَّهمَّ آتِ نَفسي تَقْوَاها ، وزَكِّها أَنت
خَيرُ مَنْ زكَّاهَا ، أَنتَ وَلِيُّها ومولاها، اللَّهمَّ إِني أَعوذ بك من علم لا
ينفعُ ، ومن قَلبٍ لا يَخشَع ، ومن نَفسٍ لا تشبع ، ومن دعوة لا تُستَجَاب
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari lemah, malas, penakut, bakhil, pikun dan azab kubur… Ya Allah! Berikanlah kepada jiwaku
ketaqwaannya, dan sucikanlah dia! Engkaulah sebaik-baik Yang menyucikannya.
Engkaulah Penolong dan Pembelanya… Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfa’at,
dari hati yang tidak khusyu’ , dari nafsu yang tidak pernah puas dan
dari do’a yang tidak diperkenankan!” (HR. Muslim)
Semoga Allah SWT melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfa’at!
UG- Selasa 27/08/2013 pukul
7:08:07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar